Rabu, 15 Desember 2010

Mengubah rasa iri

Seorang adik, biasanya iri terhadap kakaknya. Sang adik merasa, apa yang dilakukan oleh sang kakak adalah sesuatu yang baik dan patut di contoh. Namun apabila terdapat suatu dari diri sang kakak yang tidak dapat di contoh, akan timbul suatu perasaan cemburu, iri, dan tidak senang.

Perasaan iri, selalu ada dalam diri seseorang. Entah iri terhadap saudara, iri terhadap kesuksesan orang lain, dan lain sebagainya. Perasaan ini bukanlah perasaan yang salah dan terlarang. Setiap orang boleh merasa iri dengan orang lain. Namun, apabila perasaan iri itu berkembang dan menimbulkan suatu tindakan kejahatan, hal itulah yang menjadi kesalahan.

Ada 2 pilihan sikap yang dapat diambil ketika rasa iri itu datang:
1. Membiarkannya tumbuh dan berkembang dalam diri
Perasaan iri tentu saja dapat tumbuh dan berkembang dalam diri seseorang. Apabila dibiarkan terus menerus, maka berbagai hal positif dalam dirinya tidak dapat ia ketahui. Orang tersebut akan selalu melihat kelebihan dari orang lain. Hal ini dapat "membunuh" kelebihan-kelebihan yang dimilikinya.

Contoh: seorang adik yang tidak menyadari bahwa dirinya memiliki kelebihan dibidang seni dan olahraga karena selalu iri dengan sang kakak. Padahal, apabila kelebihannya itu diolah dengan baik, mungkin saja sang adik dapat lebih unggul dari sang kakak.

2. Mengolah rasa iri menjadi hal yang positif
Sikap yang kedua adalah mengubah rasa iri menjadi suatu hal yang positif. Seseorang tidak akan membiarkan rasa iri itu bertumbuh dan berkembang dalam dirinya karena mengetahui bahwa akan percuma jika hal itu terjadi.
Perasaan iri dapat saja dijadikan suatu pemicu untuk mengetahu kelebihan dalam diri seseorang dan mengembangkannya. Rasa iri juga dapat diolah menjadi suatu perasaan untuk mencintai diri sendiri dan orang lain serta lingkungan. Dengan demikian, dia tidak akan memiliki perasaan benci dengan orang lain.

Anda dapat mengambil tindakan apa saja untuk mengatasi perasaan iri tersebut. Namun, yang perlu anda lakukan adalah menjadi diri sendiri, bagaimanapun hebatnya orang lain. Karena apabila anda menjadi bayangan dari orang lain, anda akan kehilangan diri anda sendiri.