Rabu, 26 Mei 2010

Konvergensi Media

Belakangan ini, teknologi komunikasi dan informasi berkembang dengan pesat. Perkembangan teknologi tersebut, membawa pengaruh yang sangat besar terhadap perubahan di seluruh aspek kehidupan, mulai dari perubahan teknologi yang sederhana, hingga arus informasi yang menjadi tidak terbendung. Perubahan teknologi yang menghadirkan beragam media yang menggabungkan teknologi komunikasi baru dan teknologi komunikasi tradisional membawa media pada babak baru yang sering disebut sebagai konfergensi media.

Menurut Prof. Henry Jenskins (Convergence Culture Consortium, Messachussetts Institute of Technologi) konvergensi adalah aliran konten ke berbagai platform, kerja sama antara berbagai industry media, dan perilaku audience dalam menggunakan berbagai media untuk mengkonsumsi konten. Konten itu sendiri berisi informasi, gambar, audio, video, dan lain sebagainya. Konfergensi juga merupakan pergeseran budaya ketika konsumen mengkonsumsi informasi yang sama melalui media yang berbeda.

Konfergensi media dimulai ketika internet mulai di kenal di dunia secara meluas. Oleh karena itu, ciri-ciri utama dari konfergensi media adalah menggabungkan teknologi komunikasi baru (internet) dengan teknologi komunikasi tradisional. Oleh sebab itu, konfergensi media juga menggabungkan komunikasi massa dengan komunikasi antar pribadi pada satu media. Karenanya, muncullah kondisi, di mana peran media massa yang menyebarkan informasi secara utuh atau murni menjadi lenyap.

Ada dua karakter ”baru” dari media yang bertumbuh lewat internet itu. Pertama, kecenderungannya menyajikan peristiwa secara cepat dan dihadirkan lewat beragam platform sekaligus, dari video, suara dan teks. Kedua, melalui teknologi digital, pesan atau informasi menyebar secara horisontal, dari satu pengguna ke satu komunitas, atau sebaliknya.

Pada akhirnya, fenomena konfergensi media menjadi sorotan tersendiri pada saat ini. Karena dengan adanya konfergensi media, informasi tidak lagi ada pada skala harian, mingguan, atau bulanan. Kini, informasi dapat diperoleh hanya dengan hitungan menit bahkan detik. Seorang di Jakarta dapat mengetahui kejadian yang terjadi di Surabaya hanya dengan hitungan menit. Konser sebuah group band di Singapura, dapat juga disaksikan di Bali pada waktu yang hampir bersamaan.

Melalui konfergensi media, khalayak dihadapkan pada pilihan-pilihan yang dapat mereka pilih sendiri. Informasi yang disediakan oleh media begitu banyak dan tidak memungkinkan untuk khalayak mengkonsumsi semuanya secara bersamaan. Oleh karena itu, khalayak dapat memilih sesuai dengan yang mereka inginkan. Tidak seperti dahulu di mana media yang menentukan apa yang dikonsumsi oleh khalayak.

Meskipun demikian, konfergensi media juga memiliki konsekuensi. Dengan adanya konfergensi media, memberikan tugas tersendiri bagi wartawan untuk terus meng-up date informasi yang nantinya akan dikonsumsi oleh khalayak. Hal itu berpengaruh pada peran editor yang semakin berkurang. Wartawan memiliki kebebasan untuk meng-upload sendiri berita yang diperolehnya tanpa harus melewati mekanisme kerja wartwan media tradisional.

Dalam pandangan yang lebih luas, konfergensi media tidak hanya melihat pada kemajuan teknologi yang pesat pada akhir-akhir ini. Secara luas, konfergensi dapat merubah pola hubungan antara konsumen dan produsen di berbagai bidang. Bukti nyatanya adalah pada negara-negara maju, banyak masyarakat yang mulai meninggalkan media tradisional dan beralih pada media konfergen. Hal ini nantinya akan berpengaruh pada terancam hidup dari media tradisional. Fenomena ini telah banyak menimpa media-media tradisional di Amerika. Bahkan salah satu media di negara Belanda, Boston Globe, tinggal menunggu nasib saja. Hal ini disebabkan oleh perubahan perilaku konsumen dalam membaca berita pada media tradisional.

Dilihat dari sisi ekonomi, konvergensi juga memberikan peluang usaha bagi masyarakat. Mereka dapat memiliki pilihan akses media yang sesuai dengan selera. Dengan menggunakan media konvergensi, seseorang dapat mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan pasar di berbagai sektor. Oleh karena itu, pendidikan sekarang harus dapat menjawab tantangan dari konvergensi media. Pelajaran di dunia ICT sangat dibutuhkan oleh para pelajar agar dapat bersaing pada dunia nyata setelah lulus nantinya.

Walaupun banyak sisi baik dengan adanya konvergensi media, sisi buruk akan selalu ada. Konfergensi media mengharuskan informasi bergerak secara cepat. Oleh karena kecepatan tersebut, informasi harus terus di-up date karena informasi yang secara cepat, tidak akan mendalam. Berbeda dengan media cetak tradisional. Pada media cetak tradisional, informasi yang ditulis dapat mendalam karena tidak harus di-up date terus menerus. Oleh karena itu, sebagian khalayak masih menggunakan media tradisional untuk mengkonsumsi beritanya.

Minggu, 16 Mei 2010

Penyembuhan

Yohanes 5 : 1-9

Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?" Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku." (Yohanes 5 : 6-7)

Sering kali Yesus bertanya kepada kita, mau kah kita di sembuhkan? Namun sering kali pula kita merasa kalau kita tidak lah sakit.
Sering kita berseru "Tuhan, yang sakit dia, bukan saya." atau "Tuhan, gereja yang sakit. Bukan saya."
Namun pernahkah kita menyadari bahwa sebenarnya kita sakit?
Kesombongan, kekerasan hati, keegoisan merupakan contoh penyakit yang kita miliki namun tidak kita sadari.

Yesus dapat menyembuhkan segala macam penyakit yang ada. Namun 1 macam penyakit yang tidak pernah dapat di sembuhkan olehNya.
1 penyakit kala orang itu tidak merasa dia sakit. Bagaimana Yesus dapat menyembuhkan penyakit itu jika orang tersebut tidak merasa bahwa dirinya memeiliki "penyakit"?

"Penyakit" yang ada dalam tubuh rohani kita, menghambat pertumbuhan kerohanian seseorang. Yeseu ingin membawa kita kepada level yang lebih dan lebih lagi. Namun penghambat terbesar adalah diri sendiri.
Bagaimana Yesus dapat membawa kita menaiki level yang lebih tinggi jika kita masih memiliki kesombongan?
Bagaimana Yesus dapat membawa kita menaiki level yang lebih tinggi jika kita masih memiliki keegoisan?

Semua itu kembali kepada pribadi masing-masing. Maukah kita disembukan oleh Yesus?
"Would you heal, My Son?"

Kamis, 13 Mei 2010

Moscow Sirkus

Antrian panjang terus terlihat. Sejak pagi hari hingga sore, antrian tersebut masih saja terlihat. Tua, muda, dewasa, anak-anak pun tak mau kalah untuk mengantri.
Bahkan tidak jarang, antrian tersebut menyesakkan jalan raya yang berada di depannya.

Antrian apa sih hingga sebegitu panjangnya?

Ternyata, orang-orang tersebut mengantre untun mendapatkan tiket menonton Moscow Sirkus. Sirkus ini ada di Gading Serpong, Tangerang sejak tanggal 16 April 2010 hingga 16 Mei 2010.
Pertunjukan sirkus ini menjadi salah satu hiburan warga Tangerang dan sekitarnya setelah lelah beraktivitas.

Mengapa menjadi salah satu hiburan?

Karena Moscow sirkus memberikan beberapa pertunjukkan yang dapat menghibur para penontonnya. Di mulai dari tarian pembukaan dari para pemain, kemudian di lanjutkan dengan pertunjukkan dari badut.
Tidak jarang badut-badut tersebut akan menarik penonton untuk naik ke atas pentas. Pertunjukan dari badut akan berlangsung beberapa kali mengisi kekosongan di sela-sela persiapan pertunjukan selanjutnya.
oya, salah satu dari badut yang bermain di sini merupakan anggota tertua dari sirkus ini lho.

Pertunjukkan yang diberikan di Moscow sirkus ini tidak hanya berupa badut saja tetapi ada juga elastic girls (yang merupakan pemain termuda di Moscow sirkus), akrobat, hula hoop, bahkan hewan-hewan dari Taman Safari pun ikut meramaikan pertunjukkan sirkus ini.

Menurut pengelola Moscow Sirkus, Shzacha Fochs, pertunjukkan yang sangat banyak diminati orang dan yang meurupakn pertunjukkan andalan adalah pertunjukkan hula hoop. Pada pertunjukkan ini, pemain menggunakan hingga 10 buah hula hoop secara bersamaan.

Sircus ini ditutup dengan pertunjukan akrobat dari 4 orang rusia. Pertunjukan yang sangat menarik perhatian dan menegangkan. Terlebih dengan dijatuhkannya seorang pemain secara tegak lurus dengan kepala di bawah. Membayangkan saja sudah mengerikan meskipun terdapat jaring yang akan menahan dirinya.

Senin, 03 Mei 2010

Awal Mula dan Penyebaran Agama di Indonesia

Di negara Indonesia, kita mengenal adanya 5 agama besar yang diakui. Bahkan sekarang telah berkembang lagi menjadi 6 agama besar yang di percaya di negara ini. Agama-agama tersebut meliputi :

1. Agama Islam
Agama ini merupakan agama terbesar yang dipercaya oleh masyarakat Indonesia. Awal mulanya, Islam diperkenalkan oleh pedagang-pedagang yang singgah di Indonesia. Sejak saat itu, penduduk pribumi yang menganut agama ini pun semakin besar. Masuknya agama Islam ke Indonesia pun ditandai dengan munculnya kerajaan-kerajaan Islam yang menguasai wilayah Nusantara, mulai dari Samudra Pasai sebagai kerajaan pertama. Agama Islam adalah agama yang meyakini adanya satu Tuhan, yaitu Allah. Islam memiliki arti "penyerahan" atau dapat dikatakan sebagai penyerahan diri kepada Tuhan. Pada ajaran Islam, dipercaya bahwa Allah menurunkan firman-Nya melalui rasul-rasul. Dan rasul yang terakhir yang diutus Allah adalah Muhhamad.

2. Agama Kristen
Di Indonesia, agama Kristen menjadi salah satu agama yang besar setelah agama Islam. Sama halnya dengan agama Islam yang dibawa masuk oleh pedagang, agama Kristen masuk ke Indonesia dibawa oleh bangsa Portugis.
Mulanya, agama Kristen di perkenalkan oleh orang Belanda pada abad ke-16. Penyebaran agama Kristen di mulai dari wilayah Indonesia bagian Timur.
Agama Kristen adalah agama yang meyakini bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya Juru Slamat yang datang ke dunia, mengambil rupa manusia.
Awal mula dari agama ini adalah ajaran Yesus Kristus yang kemudian di lanjutkan oleh rasul-rasulnya.

3. Agama Katolik
Penyebaran agama Katolik di Indonesia, tidak jauh berbeda dari penyebaran agam Kristen di negara ini. Agama Katolik dibawa oleh para pedagang Portugis yang datang untuk berdagang rempah-rempah.
Para penganut agama Katolik di Indonesia terbilang kecil. Bahkan lebih kecil daripada agama Kristen Protestan.
Hampir sama dengan agama Kristen, Katolik juga mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Slamat. Acara-acara keagaaman pada Kristen dan Katolik pun sama karena awal mula Kristen dan Katolik berasal dari rausl-rasul.
Meskipun demikian, terdapat perbedaan antara Kristen dan Katolik. Perbedaan yang paling mendasar adalah mengenai Bunda Maria. Orang-orang Katolik percaya bahwa dengan meminta kepada Bunda Maria, permintaannya akan di kabulkan karena Bunda Maria adalah ibu dari Yesus. Sedangkan orang Kristen percaya bahwa dengan berdoa kepada Allah Bapa atas nama Yesus Kristus, maka doa kita akan di dengar dan di kabulkan, jadi tidak perlu melalui Bunda Maria.

4. Agama Hindu
Agama Hindu adalah agama tertua di Indonesia. Agama ini di percaya berasal dari India. Awal masuknya agama Hindu di Indonesia pun karena dibawa oleh para Musafir yang berasal dari India.
Bahkan dapat dikatakan bahwa agama Hindu adalah agama yang pertama kali ada di Indonesia. Hal ini terlihat dari kerajaan-kerajaan Hindu yang berdiri pertama kali di Indonesia.
Kerajaan Kutai berdiri jauh sebelum kerajaan Samudra Pasai. Kerajaan Kutai berdiri pada tahun 400M sedangkan Samudra Pasai berdiri pada tahun 1267.
Pada mulanya, istilah Hindu digunakan untuk menyebut orang-orang yang tinggal di sepanjang Sungai Sindhu. Kemudian, istilah itupun di populerkan oleh orang Inggris.

5. Agama Buddha
Agama Buddha adalah agama tertua kedua di Indonesia setelah agama Hindu. Meskipun demikian, penganut agama Buddha di Indonesia tergolong lebih sedikit di bandingkan agama Hindu dan agama-agama lainnya di negara ini. Perkembangan agama Buddha di Indonesia jalan seiring dengan perkembangan agama Hindu di Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan munculnya kerajaan-kerajaan Buddha yang hampir bersamaan dengan kerajaan-kerajaan Hindu.
Contoh kerajaan buddha yang ada di Indonesia adalah kerajaan Kalingga yang berdiri pada tahun 640 M.
Agama Buddha, lahir di daerah Nepal dengan Siddharta Gautama sebagai tokoh utama dalam agama ini. Agama Buddha tumbuh dan berkembang dengan kebudayaan-kebudayaan India. Namun kebudayaan tersebut mengalami percampuran dengan kebudayaan-kebudayaan lainnya, seperti kebudayaan Yunani, Asia Tengah, Asia Tenggara, dan Asia Timur.

6. Agama Konghucu
Agama ini berasal dari Cina dan telah di kenal sejak 5000 tahun yang lalu. Nabi Kongzi ( dalam bahasa Hua Yu) atau Kongchu (dalam dialek Hokian) atau Conficius (dalam bahasa Latin) sebagai nabi terakhir dan nabi terbesar.
Agama Konghucu masuk ke Indonesia sekitar abad ke-3 dengan dibawa oleh para pedagang Tiongkok dan imigran yang dating ke Nusantara.
Pada masa pemerintahan Soekarno, terdapat enam agama yang diakui di Indonesia. Namun ketika pemerintahan dipegang oleh Soeharto, kebijakan pun diganti dengan mengakui lima agama saja. Dengan demikian, status agama ini tidaklah jelas.
Agama Konghucu baru diakui lagi ketika pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid. Hingga kini, kultur dan agama ini terus diakui di Indonesia meskipun hanya sekelompok kecil masyarakat yang menganutnya.