Minggu, 16 Oktober 2011

Perbandingan-membandingkan-dibandingkan

Dalam suatu kehidupan, seorang terbiasa untuk membandingkan suatu hal atau dibandingkan dengan orang lain. Setiap manusia hidup, tidak akan pernah terlepas dengan hal banding-membandingkan. Namun, yang menjadi masalah adalah ketika perbandingan yang digunakan tidak sama atau setara dengan hal yang dibandingkan.

Contoh perbandingan yang tidak setara adalah ketika seorang membandingkan pakaian yang dibeli di pasar tradisional dan pusat perbelanjaan. Membandingkan dua hal tersebut sama saja dengan membandingkan dua hal yang sangat berbeda meskipun sama-sama pakaian. Mengapa? Karena dilihat dari kualitas bahan dan jahitannya saja sudah berbeda. Selain itu, kelas sosial dari pembelinya juga tidak sama. Berbeda halnya dengan ketika seorang membeli baju di pusat perbelanjaan berbeda, yang memiliki kelas sosial yang sama.

Demikian pula dengan jurnalis. Ketika menulis suatu artikel atau berita, seorang jurnalis tidak dapat membandingkan dua hal yang berasal dari kelas yang berbeda, meskipun memiliki nama yang cukup terkenal. Meskipun terlihat adil karena terdapat pembandingnya, tetapi hal tersebut tidak menjamin.

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa hidup akan selalu membuat perbandingan. Namun, apakah perbandingan itu untuk mengungkapkan kenyataan atau menghancurkan salah satu pihak, hanya orang yang membandingkan yang mengetahuinya.

Senin, 25 Juli 2011

perjalanan

Semasa kecil,
kita memiliki banyak impian
memiliki banyak idola
memiliki banyak cita-cita
meniru banyak hal
meniru banyak orang

Semasa remaja
kita menjadi berubah, secara fisik, pemikiran, dan sikap
tidak mau disamakan dengan anak kecil
malu bila bersikap ke kanak-kanakan
malu bila bertemu dengan orang yang disukai
malu bila terlihat bodoh dan jelek

Semakin dewasa
kita telah menetapkan suatu tujuan
menetapkan suatu impian
menetapkan suatu masa depan
kita tidak lagi mencontoh orang lain
hanya berpedoman pada seseorang, meskipun meneladani banyak orang

*Mungkin tidak semua orang bertindak dan mengalami hal yang sama dan serupa. Mungkin tidak semua orang berpendapat serupa. Namun, ada hal-hal di mana kita mengalami hal yang sama.

Senin, 11 Juli 2011

kreativitas dan kesuksesan

“Masa depan kita tergantung pada buku-buku yang kita baca dan dengan siapa kita bergaul. Jadilah berbeda di depan orang banyak dan ketika kita sendiri.” -Bong Chandra-

Dunia sekarang ini menuntut kreativitas dan inovasi yang baru. Berbagai macam bidang keilmuan pun dirancang untuk membantu mengembangkan kreativitas. Terlebih bagi anak muda yang sedang atau akan memasuki dunia kerja. Meskipun demikian, bagaimana agar ide kreatif tersebut dapat keluar?

“Kreativitas itu bukanlah bakat sejak lahir tapi kreativitas itu bisa diciptakan,” kata Bong Chandra yang ditemui oleh tim UMN Insight di PT Bong Chandra Success System, Jakarta, Senin (27/6/2011).

Dalam menciptakan suatu kreativitas, seseorang dapat melakukan berbagai macam cara. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk dapat menciptakan kreativitas adalah dengan menggabungkan dua hal atau lebih menjadi sesuatu yang baru dan lebih inovatif.

“Jadi untuk menjadi kreatif, kita cukup menggabungkan dua hal atau lebih menjadi satu. Sama seperti handphone. Handphone khan sekarang sangat laris karena buat orang, idenya itu kreatif dengan menggabunglkan telepon dan kamera,” lanjut
motivator tersebut.

Tidak berhenti hanya dengan menggabungkan dua hal menjadi satu. Ide kreatif juga dapat diciptakan dengan mencontoh ide yang telah ada. Namun, ketika mencontoh ide yang telah ada, kita harus berhati-hati agar tidak disebut plagiat.

“Cara yang kedua, kita dapat mencontek ide dari luar negeri kemudian di modifikasi, “ ujarnya.

Mencontek ide dari luar negeri, bukan berarti kita harus dating ke Negara lain dan mempelajarinya. Kita dapat saja berjalan-jalan ke luar negeri melalui search engine yang telah ada. Internet dapat menjadi sarana bagi seseorang untuk berjalan-jalan ke luar negeri dan mempelajari banyak hal.

Seringkali, ide kreatif juga dapat muncul ketika seorang mengalami desakan. Desakan tersebut dapat diperoleh baik dari luar diri sendiri maupun dalam diri sendiri. Ide kreatif terkadang muncul ketika seseorang “dikejar” oleh deadline. Bagaimana agar kita dapat menetapkan deadline yang telah dibuat?

“Salah satu cara agar seseorang dapat menentukan deadline sendiri adalah dengan berpikiran bahwa besok, hidup kita berakhir. Cara kedua untuk menciptakan kepepet dalam pikiran sendiri adalah dengan membakar plan B kita. Dengan membakar plan B, kita membuat keterdesakan sehingga kita membuat yang terbaik untuk plan A,” ungkap Bong Chandra lebih lanjut.

Menjadi sukses
Siapa sih orang yang tidak ingin menjadi sukses? Setiap orang akan mengharapkan agar dirinya dapat menjadi sukses. Sekarang ini, seringkali ada anggapan bahwa orang yang kreatiflah yang dapat menjadi sukses. Oleh karena itu, banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi lebih kreatif. Namun, seorang yang sukses juga harus memiliki berbagai sifat pendukung adalah tanggung jawab.

“Sikap orang sukses adalah bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Sikap yang bertanggung jawab memberikan banyak solusi untuk kita lebih maju lagi dan lebih sukses,” kata Bong Chandra.

Selain bertnggung jawab, seorang yang sukses juga harus dapat melihat peluang. Ketika kita mensia-siakan peluang maka peluang tersebut akan pergi dari kita. Meskipun demikian, seringkali anak muda merasa bahwa mereka tidak membutuhkan eluang.

“Banyak dari anak muda tidak dapat melihat peluang karena mereka meremehkan peluang tersebut. Dalam artian, banyak orang membuang peluang dalam hidup karena merasa umur mereka masih panjang. Agar anak-anak dapat memanfaatkan setiap peluang, anak-anak harus mengaktifkan sense of urgency. Jadi untuk kita dapat memanfaatkan peluang, kita tidak mengetahui umur kita, bisa jadi besok kita tidak ada. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan setiap peluang yang ada. Ketika kita diam dan tidak bergerak, orang lain akan mengambil jatah kita.”

Tidak hanya meremehkan suatu peluang yang ada, seringkali tantangan terbesar bagi anak muda adalah komitmen. Sebuah komitmen merupakan awal dan tantangan yang terkadang sangat sulit untuk dijalankan. Anak muda sering melalaikan komitmen dan berkompromi dengan keadaan.

“Tantangan buat anak muda untuk mendapat sebuah peluang adalah konsistensi. Banyak orang menyebut ini sebagai semangat soda. Semangat soda adalah semangat yang cuma awalnya aja tapi tidak konsisten. Dalam artian, mereka lakukan ketika mereka mood, ketika mereka tidak mood, mereka tidak lakukan. Komitmen itu beda ama janji. Janji itu dijalankan ketika mereka suka. Komitmen itu dijalankan baik ketika mereka suka atau duka. Jadi ketika mereka sedang bad mood, good mood, mereka harus professional, tetep jalani.”

Hal terakhir yang perlu diperhatikan agar sukses adalah dengan menginvestasikan diri pada hal-hal yang baik dan menjadi beda. Hal-hal yang baik akan mempengaruhi seseorang untuk menjadi lebih baik. Sedangkan menjadi beda adalah dengan tidak mengikuti arus.

“Mereka harus menginvestasikan diri mereka pada hal-hal yang lebih baik, misalkan menginverstasikan diri mereka pada pergaulan yang baik, buku-buku yang dibaca. Orang sukses adalah kaum minoritas. Jadi, untuk dapat menjadi sukses, kita dapat melihat apa yang kebanyakan anak muda lakukan dan lakukanlah sebaliknya. Dengan ini, kita akan menjadi anak muda yang berbeda,” kata Bong.

Pesan terakhir yang disampaikan oleh Bong Chandra bagi anak muda sekarang:
“Jadilah anak muda yang berbeda, jadilah anak muda yang memiliki perbedaan bukan hanya di depan orang lain tetapi pada saat mereka seorang diri. Siapa kita sebenarnya adalah ketika kita sendiri.”

Kamis, 23 Juni 2011

Iman, Logika, dan Kehendak

Iman, logika, dan kehendak. Tiga kata yang seringkali ada dalam diri setiap individu. Hampir semua orang mengaku kalau dirinya memiliki iman. Semua orang memiliki logika selama masih hidup. Semua orang juga memiliki kehendak yang seringkali memaksa diri sendiri untuk dapat memenuhinya. Iman, logika, dan kehendak adalah tiga kata yang memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan individu itu sendiri. Namun, apakah iman, logika, dan kehendak? Apakah ketiga hal tersebut dapat berjalan secara beriringan?

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang diharapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak dilihat (Ibrani 11:1). Iman adalah kepercayaan (yang berkenaan dengan agama), keyakinan, dan kepercayaan kepada Allah, nabi, dan lain sebagainya (menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga). Melalui iman, kita dapat mengetahui berbagai macam hal yang pada dasarnya tidak kita ketahui tetapi kita yakini keberadaannya.

Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, logika adalah pengetahuan tentang kaidah berpikir, jalan pikiran yang masuk akal.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga tahun 2005, kehendak adalah kemauan, keingnan, dan harapan yang keras. Menurut http://filsafat.kompasiana.com/2011/05/28/kehendak/, tujuan serta sikap manusia terletak di dalam kehendak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kehendak adalah kemauan dari dalam diri sendiri yang seringkali mengontrol pemikiran seseorang.

Akankah hal tersebut dapat berjalan secara beriringan? Ataukah ketiga hal tersebut saling bertentangan?

Seringkali kita tidak menyadari bahwa kehendak yang kita miliki berasal dari dalam diri sendiri. Seringkali kita menganggap bahwa kehendak yang muncul berasal dari iman kepada Pencipta. Seringkali juga kita menganggap bahwa kehendak kita itu adalah logika dari dalam kita sendiri. Apakah kehendak itu sendiri bisa disamakan dengan iman dan logika? Dapat dilihat dari pengertiannya, ketiga kata tersebut memiliki perbedaan yang sangat signifikan dan tidak dapat disamakan antara yang satu dengan yang lain.

Seringkali seseorang menganggap bahwa logika adalah milik manusia tetapi kehendak adalah tuntunan dari Pencipta yang dapat diketahui melalui iman. Benarkah demikian? Sampai tahap mana seseorang dapat mengatakan demikian? Apakah hanya dengan beribadah dan mendatangi tempat-tempat ibadah dapat dikatakan beriman, padahal di luar itu, cemoohan sering keluar dari mulutnya dan kata-kata makian tidak pernah hilang dari lidahnya?

Keseimbangan antara iman, logika, dan kehendak seseorang, hanya orang tersebutlah yang dapat mengaturnya. Kesinambungan antara ketiganya itu tidak dapat disamakan antara seorang dengan yang lain. Alur pikir seseorang pasti berbeda. Pemahaman seseorang tentang kata "kehendak" juga sangat berbeda. Tingkat keimanan antara seorang dengan yang lain juga berbeda. Namun, logika, kehendak, dan iman bukanlah hal yang dapat disamakan karena menurut pengertiannya sekalipun terlihat perbedaan yang mencolok.

"Kacamata Tuhan melihat jauh lebih luas, dan bermanfaat secara menyeluruh, tidak sesempit yang kita lihat, tanpa memikirkan lingkungan, kepentingan orang banyak, waktu yang tepat. Disinilah terbentuk tembok besar yang seolah-olah kita berdoa, Tuhan tidak mendengar. "(http://sosbud.kompasiana.com/2011/03/28/makna-kegagalan/)

Senin, 20 Juni 2011

Sebuah Kata "Perihatin"

Prihatin sepertinya sekarang menjadi kata yang seringkali diucapkan oleh banyak orang. Berbagai media pun menuliskan banyak kata "prihatin". Pemerintah merasa prihatin melihat nasib rakyatnya. Namun, tidak sedikit rakyat yang merasa prihatin dengan tindakan pemerintah. Wakil rakyat merasa prihatin dengan perlakuan negara lain. Disisi lain, rakyat pun merasa prihatin karena tidak ada tindakan nyata dari wakil rakyat untuk membela masyarakatnya.

Prihatin, prihatin, dan prihatin, sepertinya hanya kata itu yang dapat diucapkan oleh semua pihak. Namun, adakah tindakan nyata yang dilakukan oleh pihak-pihak yang merasa prihatin tersebut? Pemerintah hanya merasa prihatin tanpa ada bukti tindakan nyata. Rakyat merasa prihatin tetapi hanya dapat memaki dan mencemooh kinerja pemerintah. Adakah bukti nyata yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan rakyat selain mengatakan "prihatin"? Apakah masing-masing menunggu satu pihak untuk bertindak dan yang lain hanya melihat?

Kata "prihatin" memang sangat mudah untuk diucapkan. "Prihatin" juga bukan kata yang sulit untuk dituliskan. Namun selama tidak ada tindakan nyata, apakah ada gunanya mengatakan kata tersebut? Rakyat seringkali menuntut "mana yang katanya pemerintah prihatin tapi cuma ngomong doang, talk more no action." Dilain pihak seringkali orang juga berpikir "mana yang katanya rakyat prihatin tapi juga pilihnya wakil rakyat itu-itu doang. Omong doang prihatin melihat masyarakt Indonesia, klo udah jadi pejabat juga lupa."

Buat apa kalau kita cuma bisa mengatakan "prihatin" tapi tidak dapat membuat perubahan nyata untuk lingkungan sekitar kita? Buat apa kita mengatakan "prihatin" tapi cuma bisa memaki dan menuntut? Buat apa kita mengatakan "prihatin" kalau nyatanya kita sama cueknya dan tidak mau mengulurkan tangan buat orang lain? Buat apa kita mengeluarkan kata "prihatin" tapi kita cuma bisa berteriak-teriak saja?

Uluran tangan kita buat sesama yang membutuhkan, lebih penting daripada sebuah kata "prihatin" yang diucapkan terus menerus. Sikap dan tindakan nyata kita dalam membantu sesama yang membutuhkan, lebih diperlukan daripada mengeluarkan kata "prihatin".
Jadi, janganlah hanya dapat mengatakan "prihatin" dan berteriak kesana-kemari kalau ternyata kita sama aja dengan orang yang kita cemooh.

Senin, 30 Mei 2011

Pertemuan dan Perpisahan

Kadang kala kita tidak mengetahui kapan akan bahagia. Meskipun sebenarnya, kita dapat menebak kebahagiaan itu, terkadang meleset. Segala sesuatu yang menurut kita akan membawa kebahagiaan, belum tentu mendatangkan apa yang kita inginkan. Bahkan terkadang menjadikan kebalikannya. Namun segala sesuatu yang menurut kita akan mendatangkan kesedihan, terkadang akan membawa kebahagiaan.

Pertemuan memang menyenangkan. Namun apakah ada yang dapat memastikan bahwa dari pertemuan itu akan membawa kebahagiaan??? Tidak!!! Namun bisa berubah menjadi “iya” apabila kita sama-sama tahu apa yang kita inginkan dari pertemuan itu. Tetapi jika kita sama-sama tidak mengetahui tujuan pertemuan itu, jawaban “iya” atau “tidak” takkan pernah kita dapatkan.

Walaupun pada awalnya akan selalu terlihat indah dan menyenangkan, banyak pertemuan yang akhirnya mendatangkan kesedihan, dendam, sakit hati, dll. Pertemuan yang berakhir dengan perasaan terluka dari salah satu atau kedua belah pihak. Ini menjadi bukti bahwa setiap pertemuan belum tentu mendatangkan kebahagiaan. Akan tetapi, pertemuan dengan seorang musuh / orang yang dibenci, tidak selamanya akan menjadi menyebalkan. Bisa terjadi kemungkinan bahwa setelah pertemuan itu, kita dengan dia akan menjadi berbaikan atau bahkan menjadi lebih dari sekadar teman.

Perpisahan. Apakah perpisahan akan selalu mendatangkan kesedihan??? Pasti untuk pertama kali. Sesaat setelah kita berpisah dengan orang, pasti kita akan merasa kehilangan. Baik berpisah secara baik-baik maupun tidak, selalu akan mendatangkan perasaan tidak terima bagi diri kita dan dia. Namun apakah perpisahan hanya berorientasi pada kesedihan??? Belum tentu.

Terkadang, kita memerlukan perpisahan untuk dapat mengerti seberapa berartinya seseorang bagi kita. Terkadang, kita memerlukan berpisah untuk mengukur seberapa kita menyayangi atau membenci seseorang. Terkadang, akhir dari perpisahan adalah hal-hal yang menyenangkan. Kita dapat memperoleh kembali orang yang dulunya berarti bagi hidup kita. Kita dapat memastikan seberapa berharganya orang itu bagi kita sehingga kita tidak dengan seenaknya berperilaku terhadap dia.

Nah, apakah arti pertemuan dan perpisahan bagi kita selalu bahagia dan sedih??? Apakah yang kita pikirkan selalu pertemuan identik dengan kebahagiaan dan perpisahan dengan kesedihan???

Memulai Hari yang Baik

Seringkali kita memulai hari dengan perasaan yang malas. Terlebih jika hari Senin itu tiba. Rasanya libur akhir pekan itu masih kurang dan badan serta otak belum mau untuk diajak bekerja sama.

Pernahkah Anda merasakan hal tersebut?

Jawabannya pasti pernah. Meskipun tidak sering, tapi semua orang pasti pernah merasakan malas memulai hari, malas bangun dari tempat tidur untuk memulai aktivitas, dan lain sebagainya. Namun, tahukah anda bahwa apa yang Anda pikirkan akan mempengaruhi hari yang akan dilalui? Apabila kita memikirkan sesuatu yang buruk dan bermalas-malasan di pagi hari, niscaya banyak hal yang tidak beres dalam sehari yang akan dilalui tersebut. Ketika mengalami banyak ketidak beresan, pasti terdapat rasa jengkel dalam diri kita sendiri.

Berbeda jika kita memulai hari dengan perasaan yang senang. Menyambut hari dengan perasaan bersyukur. Membuka lembaran baru dengan penuh puji-pujian kepada Sang Pencipta. Masalah memang pasti akan selalu ada selama seseorang masih hidup dan menginjakkan kaki di tanah. Namun, semua masalah dapat kita atasi. Bahkan tidak jarang kita mendapatkan sesuatu yang luar biasa.

Hanya dengan merubah cara berpiki dan memandang suatu hal, seseorang dapat merasakan perbedaan yang sangat besar. Perbedaan inilah yang akan mempengaruhi hidup, tindakan, dan cara mengambil keputusan seseorang dalam satu hari yang ia jalani. Jadi, mulailah belajar merubah cara berpikir kita.. Niscaya, kita akan mendapatkan kemudahan dalam menjalani hari-hari yang harus dilalui.

Kamis, 12 Mei 2011

Melakukan yang Lebih Baik

Seringkali kita merasa iri ketika melihat orang lain yang melakukan kecurangan lebih sukses dari pada kita.
Seringkali kita merasa tidak suka ketika melihat orang lain yang "menjilat" atasan lebih sukses dari pada kita.
Seringkali kita merasa emosi ketika orang lain yang menghalalkan segala cara lebih sukses dari pada kita.

Berbagai macam rasa berkecamuk dalam diri kita melihat orang yang mendapatkan keberhasilan dengan kecurangan. Bahkan tidak jarang kita ingin mengikuti cara mereka agar dapat cepat memperoleh keberhasilan yang sama. Namun apakah hal itu dapat dibenarkan?

A : Kok lu bisa bisa sih? Emang apa yang lu lakuin?
B : Yah biasalah, kayak gak tau aja..
A : Dih curang sekali..
B : yang penting berhasil kan?
A : ............

Rasa iri, jengkel, tidak terima mungkin menjadi salah satu ungkapan yang wajar kita rasakan. Terlebih karena orang yang berhasil itu menggunakan cara curang atau tidak sepantasnya. Namun, apakah kita harus menjadi sama dengan mereka? Tidakkah kita bisa menjadi lebih benar dari mereka dengan melakukan hal sesuai peraturan? Ataukah memang kita mau disamakan dengan orang-orang yang melakukan kecurangan?

Jangan melihat orang lain ketika kita dapat melakukan suatu hal dengan jalan yang benar. Biarpun semua orang di sekeliling Anda berjalan di jalan yang salah, ada baiknya untuk tidak mengikuti.

"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2)

"Dalam menjalankan sebuah usaha, memang kita berusaha mencari keuntungan. Akan tetapi, anak Tuhan harus melakukannya dengan cara yang jujur dan menjadi berkat. Sebab, Tuhan jijik terhadap praktik-praktik curang. Bahkan, hukum juga memandang kecurangan sebagai pelanggaran. Dalam etika dunia usaha pun, meski mungkin sempat mendapat untung lebih besar, mereka yang suka menipu akhirnya akan ditinggalkan para pelanggan. Jadi, jalankanlah setiap usaha kita dengan jujur. Dan, jadilah berkat lewat cara kita menjalankan usaha.
TAK ADA GUNA CURANG DEMI MENDAPAT KEUNTUNGAN SEBAB SESUDAHNYA HATI KITA TAK AKAN TENTERAM" (http://saatteduh.wordpress.com/2011/05/12/curang/)

Minggu, 27 Maret 2011

Penyesalan

"Harusnya aku gak melakukan itu.."

"Harusnya aku memilih yang itu.."

"Harusnya kejadiannya tidak seperti ini bila aku tidak berbuat itu.."

"Harusnya aku bisa mendapatkan itu bila aku berusah.."

dan lain sebagainya.

Seringkali kita merasa menyesal dengan tindakan atau keputusan yang telah kita ambil. Seringkali kita ingin kembali ke masa lalu untuk memperbaiki kesalahan yang telah kita perbuat.
Dan seringkali kita tidak berani memandang kedepan karena hal-hal yang telah terjadi di belakang.

Penyesalan memang selalu datang terlambat. Mungkin kita sering mendengar kalimat tersebut. Ya, memang penyesalan selalu datang terlambat. Apabila dia tidak datang belakangan, tentu saja namanya bukanlah penyesalan. Namun, apakah penyesalan ada artinya? Tidak.

Pada waktu tertentu, kita tentu saja diijinkan untuk merasa menyesal. Namun kenapa harus berkepanjangan? Apakah dengan demikian, hidup kita menjadi lebih baik? Menjadi lebih bermutu? Dan menjadi lebih maju dari sebelumnya?

Penyesalan berkepanjangan hanya akan menyebabkan penyesalan-penyesalan yang lainnya. Kita telah melewatkan banyak hal ketika kita meratapi penyesalan. Kita membuang waktu berharga yang dapat kita gunakan untuk berkumpul bersama teman. Kita membuang tenaga dengan meratapi penyesalan. Bahkan kita juga menutup diri sendiri terhadap berbagai potensi yang kita miliki hanya dengan meratapi penyesalan.

Tentu saja kita boleh merasa menyesal. Tapi lihatlah penyesalan sebagai sesuatu cambuk untuk kita menjadi lebih baik. Mungkin dengan kita salah melangkah (yang menyebabkan penyesalan), kita akan mendapatkan sesuatu yang tidak kita ketahui sebelumnya. Mungkin dengan kita salah melangkah (yang menyebabkan penyesalan), kita dapat mengetahui di mana kelemahan kita. Mungkin dengan kita salah melangkah (yang menyebabkan penyesalan), kita akan mendapatkan hal-hal positif lainnya yang tidak kita bayangkan.

Jangan gunakan penyesalan sebagai alasan untuk mengasihani diri sendiri. Tapi buatlah rasa menyesal Anda sebagai cambuk untuk menjadikan diri lebih baik dari sebelumnya.

Selasa, 01 Maret 2011

Rasa ini

Terkadang ingin sekali kuteriakkan
"AKU BENCI KAMU"
tapi semua itu tertahan di bibirku..

Terkadang ingin sekali kukatakan
"AKU GAK KUAT"
tapi semua itu tertahan dalam pikiranku..

Bahkan terkadang ingin sekali kubisikkan
"AKU CAPEK BEGINI TERUS"
tapi lagi-lagi semua itu tertahan..

Aku tidak dapat mengucapkan salah satu dari mereka..
Aku bahkan merasa takut salah berpikir..
Tidak berani membayangkan berbagai hal yang sering berjalan di kepalaku..
Tidak berani mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya..

Ya Tuhan, sampai kapan ini akan terus berlanjut?
Sampai kapan aku harus terus menahan ini semua?
Sampai kapan aku tidak bisa mengungkapkan ini?
Dan sampai kapan agar dia mengerti?

Setiap kali luka ini telah mulai tertutup
Hari-hari bahagia terlah mulai tercipta..
Selalu ada kejadian yang membuka kembali luka ini.
Membiarkannya mulai berdarah kembali..
Mengiyakkan hari-hari tenang itu..

Namun semuanya itu tetap aku tahan..
Semuanya tetap aku pendam..
Dan semuanya itu tetap aku pertahankan..

Bodoh?
Tentu saja!
Tolol?
Tidak usah dikatakan lagi!

Tapi semua itu tetap aku lakukan..
Apapun perkataan orang..
Semua itu tetap aku lakukan..
Hanya karena aku takut kehilanganmu..
Karena aku tak bisa tanpamu..
Karena aku terlalu MENCINTAImu, terlalu SAYANG padamu.
Dan karena aku ingin kau ada disisiku.. SELAMANYA..

Senin, 21 Februari 2011

Negara Mana?

- Negara mana coba yang katanya memiliki kekayaan alam yang sangat banyak tetapi masih banyak orang-orang miskin hampir disetiap pelosoknya. (Bahkan cenderung mengalami kenaikan terus menerut).

- Negara mana coba yang memiliki kapolri dgn jawaban yg sangat tidak nyambung dengan pertanyaannya?

- Negara mana coba yg punya kapolri ketika ditanya ttg pemanggilan FPI jawabannya cuma "terima kasih", "terima kasih", dan "terima kasih"?

- Negara mana coba yang memiliki peraturan yang sangat tidak masuk akal? (Hanya karena ingin memajukan perfilman di negara sendiri hingga harus mengorbankan perfilman luar. Bahkan film di negara sendiri saja tidak mendidik).

- Negara mana coba yang memiliki banyak orang pemerintahan yang lebih mementingkan pembangunan tempat kerja bagi mereka dibandingkan pembangunan sarana-prasaran sekolah yang penting untuk kemajuan penerus bangsa ini?

- Negara mana coba yang menutup suatu permasalahan dengan permasalahan yang lainnya tanpa ada penyelesaian?

- Negara mana coba yang memiliki sistem hukum yang tidak jelas maksud dan tujuannya serta pengaplikasiannya?

- Negara mana coba yang memiliki pemerintah yang lebih mementingkan image dan nama baiknya dibandingkan melindungi warga negaranya?

- Negara mana coba yang memiliki jumlah koruptor yang cukup besar dan meminta study banding ke negara yang sama-sama korupsi?

- Negara mana coba yang memiliki hukumnya dapat dibeli dengan uang?

- Negara mana coba yang memiliki peradilan yang memihak? (nyuri ayam dihukum mati, nyuri uang negara ratusan juta bahkan miliaran cuma dihukum 7thn + denda).

- Negara mana coba yang memiliki banyak media yang tidak mematuhi etika jurnalistik tetapi malah dibela?

- Negara mana coba yang memiliki banyak stasiun televisi yang isinya kekerasan, perceraian, dan berbagai hal yang tidak mendidik?

- Negara mana coba yang memiliki banyak artis (yang katanya orang berilmu pengetahuan) tetapi kalau bicara tidak menggunakan otaknya dengan baik?

- Negara mana coba yang memiliki sumber daya manusia yang tidak mau dikatakan bodoh namun banyak memberikan komentar yang tidak pintar di setiap komentarnya?

Negara mana coba???
Negara mana???
Negara mana???

Minggu, 13 Februari 2011

Surat untuk Orang Tua

Papa, mama, om, tante, nenek, dan kakek..
Mungkin kalian memang telah pernah merasakan menjadi seorang anak muda seusia saya dan teman-teman.
Kalian telah banyak makan asam dan garam kehidupan.
Sedangkan saya dan teman-teman masih terlalu kecil untuk mengetahui itu semua.
Kalian sudah pernah menempuh yang namanya pendidikan dan kemudian menjadi sukses seperti sekarang.
Sedangkan saya dan teman-teman barulah menempuh yang namanya pendidikan dan masih jauh dari yang namanya kesuksesan.

Saya dan teman-teman bangga ada orang-orang seperti kalian di bangsa ini.
Dengan demikian, kalian telah turut memajukan bangsa dan negara yang dicintai.
Saya dan teman-teman pun turut bangga karena kalian telah rela mendidik saya dan teman-teman untuk menuju pada jalan kesuksesan. Ketika ditanya oleh banyak orang, siapa yang menjadi panutan kalian, saya pasti akan menjawab orang yang menjadi panutan saya adalah orang tua saya sendiri. Hal ini pun pasti terjadi dengan teman-teman saya.

Saya dan teman-teman pun merasa berterima kasih atas segala perhatian dan didikan kalian. Larangan dan peringatan yang kalian berikan, kami anggap sebagai rasa sayang dan perhatian kalian. Namun apakah kalian sadari bahwa pada usia seperti kami, darah muda masih sangat bergejolak. Mungkin maksud kalian melarang kami melakukan ini dan itu adalah hal yang baik. Tetapi pernahkah kalian sadari bahwa kami pun ingin mencoba dan mengetahui resikonya. Meskipun kami tahu bahwa itu adalah suatu kesalahan tetapi kami pun menyadari bahwa kami memiliki banyak waktu untuk kembali.

Darah muda yang ada dalam diri kami, masih terus bergejolak untuk mencoba dan mengetahui sesuatu yang baru. Kami ingin melakukan ini. Kami juga ingin melakukan itu. Berbagai macam hal ingin kami coba dan lakukan meskipun kami tahu itu tidak baik untuk kami. Akan tetapi, hal itu bukan dimaksudkan semata-mata untuk memenuhi hasrat masa muda kami. Itu tidak benar. Kami hanya mau pengetahuan kami bertambah dengan pengalaman yang kami lalui, bukan hanya dengan peringatan, teguran, larangan, dan bentakan dari kalian. Kami pun percaya bahwa ketika kami melakukan kesalahan, kalian selalu memiliki jalan untuk kami kembali kepada yang benar. Itulah mengapa kami bangga dengan kalian.

Kami harap papa, mama, om, tante, nenek, dan kakek mau mengerti apa yang kami rasakan. Saya dan teman-teman pun percaya kalau pada waktu kalian seusia ini, kalian juga pasti pernah merasakannya.

Terima Kasih
Salam.

Sabtu, 12 Februari 2011

Fenomena Infotainment

Infotainment atau lebih sering dikenal sebagai berita ringan, biasanya berisikan hiburan atau berita seputar artis yang tengah menjadi idola. Infotainment kini menjadi salah satu tontonan favorit masyarakat. Hal ini dikarenakan bahasanya yang ringan dan isi dari beritanya yang tidak terlalu berat.

Pada dasarnya, definisi dari infotainment adalah istilah populer untuk berita ringan atau berita hiburan. Infotainment merupakan kepanjangan dari Information - Entertainment. Namun perkembangannya di Indonesia, infotainment menjadi salah satu berita yang berisikan tentang kehidupan seputar selebritis.

Pada jaman dahulu, media cetaklah yang memberitakan tentang artis-artis ibu kota. Hal ini dikarenakan belum maraknya media televisi seperti sekarang ini. Pemberitaan artis pada jaman dahulu pun tidak mengandung gosip seperti sekarang ini. Namun seiring dengan perkembangan jaman dan perkembangan teknologi, infotainment mulai diberitakan baik oleh media cetak, elektronik, dan online. Pemberitaannya pun kini tidak hanya seputar kehidupan yang mereka jalani. Infotainment sekarang ini lebih memberitakan tentang gosip yang melilit para artis baik dalam maupun luar negeri.

Kini, infotainment telah menjadi salah satu santapan yang berisikan gosip dari para selebritis. Meskipun demikian, banyak pihak tetap mencerca adanya infotainment. Tidak hanya masyarakat terdidik yang terganggu, bahkan para artis dan public figure pun terkadang mulai merasa terganggu dengan adanya infotainment. Seperti yang dikutip pada http://www.opensubscriber.com/message/mediacare@yahoogroups.com/12176596.html tentang kekecewaan dari Angelina Sondakh "Misalnya, kami tidak ingin wawancarai, tapi terus dikejar, didesak, dipaksa. Sampai mau masuk mobil saja susah. Selain itu, nanti ketika tayang, dimasukkan komentar-komentar orang yang kadang kami sendiri tidak tahu. “ (batampos.co.id/Buahbibir/Buahbibir/Ingin_Kaji_Etika_Jurnalistik_Infotainment.html).

Sebagai seorang yang menyebut dirinya jurnalis, harusnya hal itu tidak terjadi. Seorang jurnalis pada dasarnya memberitakan fakta, bukan menyoroti tentang keburukan maupun kesedihan seseorang (meskipun itu fakta tetapi tidak etis). Seorang jurnalis juga memiliki dasar-dasar yang seharusnya tidak dilanggar hanya untuk mendatangkan keuntungan semata.

*dikutip dari berbagai pihak