Sabtu, 12 Februari 2011

Fenomena Infotainment

Infotainment atau lebih sering dikenal sebagai berita ringan, biasanya berisikan hiburan atau berita seputar artis yang tengah menjadi idola. Infotainment kini menjadi salah satu tontonan favorit masyarakat. Hal ini dikarenakan bahasanya yang ringan dan isi dari beritanya yang tidak terlalu berat.

Pada dasarnya, definisi dari infotainment adalah istilah populer untuk berita ringan atau berita hiburan. Infotainment merupakan kepanjangan dari Information - Entertainment. Namun perkembangannya di Indonesia, infotainment menjadi salah satu berita yang berisikan tentang kehidupan seputar selebritis.

Pada jaman dahulu, media cetaklah yang memberitakan tentang artis-artis ibu kota. Hal ini dikarenakan belum maraknya media televisi seperti sekarang ini. Pemberitaan artis pada jaman dahulu pun tidak mengandung gosip seperti sekarang ini. Namun seiring dengan perkembangan jaman dan perkembangan teknologi, infotainment mulai diberitakan baik oleh media cetak, elektronik, dan online. Pemberitaannya pun kini tidak hanya seputar kehidupan yang mereka jalani. Infotainment sekarang ini lebih memberitakan tentang gosip yang melilit para artis baik dalam maupun luar negeri.

Kini, infotainment telah menjadi salah satu santapan yang berisikan gosip dari para selebritis. Meskipun demikian, banyak pihak tetap mencerca adanya infotainment. Tidak hanya masyarakat terdidik yang terganggu, bahkan para artis dan public figure pun terkadang mulai merasa terganggu dengan adanya infotainment. Seperti yang dikutip pada http://www.opensubscriber.com/message/mediacare@yahoogroups.com/12176596.html tentang kekecewaan dari Angelina Sondakh "Misalnya, kami tidak ingin wawancarai, tapi terus dikejar, didesak, dipaksa. Sampai mau masuk mobil saja susah. Selain itu, nanti ketika tayang, dimasukkan komentar-komentar orang yang kadang kami sendiri tidak tahu. “ (batampos.co.id/Buahbibir/Buahbibir/Ingin_Kaji_Etika_Jurnalistik_Infotainment.html).

Sebagai seorang yang menyebut dirinya jurnalis, harusnya hal itu tidak terjadi. Seorang jurnalis pada dasarnya memberitakan fakta, bukan menyoroti tentang keburukan maupun kesedihan seseorang (meskipun itu fakta tetapi tidak etis). Seorang jurnalis juga memiliki dasar-dasar yang seharusnya tidak dilanggar hanya untuk mendatangkan keuntungan semata.

*dikutip dari berbagai pihak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar