Senin, 25 Juli 2011

perjalanan

Semasa kecil,
kita memiliki banyak impian
memiliki banyak idola
memiliki banyak cita-cita
meniru banyak hal
meniru banyak orang

Semasa remaja
kita menjadi berubah, secara fisik, pemikiran, dan sikap
tidak mau disamakan dengan anak kecil
malu bila bersikap ke kanak-kanakan
malu bila bertemu dengan orang yang disukai
malu bila terlihat bodoh dan jelek

Semakin dewasa
kita telah menetapkan suatu tujuan
menetapkan suatu impian
menetapkan suatu masa depan
kita tidak lagi mencontoh orang lain
hanya berpedoman pada seseorang, meskipun meneladani banyak orang

*Mungkin tidak semua orang bertindak dan mengalami hal yang sama dan serupa. Mungkin tidak semua orang berpendapat serupa. Namun, ada hal-hal di mana kita mengalami hal yang sama.

Senin, 11 Juli 2011

kreativitas dan kesuksesan

“Masa depan kita tergantung pada buku-buku yang kita baca dan dengan siapa kita bergaul. Jadilah berbeda di depan orang banyak dan ketika kita sendiri.” -Bong Chandra-

Dunia sekarang ini menuntut kreativitas dan inovasi yang baru. Berbagai macam bidang keilmuan pun dirancang untuk membantu mengembangkan kreativitas. Terlebih bagi anak muda yang sedang atau akan memasuki dunia kerja. Meskipun demikian, bagaimana agar ide kreatif tersebut dapat keluar?

“Kreativitas itu bukanlah bakat sejak lahir tapi kreativitas itu bisa diciptakan,” kata Bong Chandra yang ditemui oleh tim UMN Insight di PT Bong Chandra Success System, Jakarta, Senin (27/6/2011).

Dalam menciptakan suatu kreativitas, seseorang dapat melakukan berbagai macam cara. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk dapat menciptakan kreativitas adalah dengan menggabungkan dua hal atau lebih menjadi sesuatu yang baru dan lebih inovatif.

“Jadi untuk menjadi kreatif, kita cukup menggabungkan dua hal atau lebih menjadi satu. Sama seperti handphone. Handphone khan sekarang sangat laris karena buat orang, idenya itu kreatif dengan menggabunglkan telepon dan kamera,” lanjut
motivator tersebut.

Tidak berhenti hanya dengan menggabungkan dua hal menjadi satu. Ide kreatif juga dapat diciptakan dengan mencontoh ide yang telah ada. Namun, ketika mencontoh ide yang telah ada, kita harus berhati-hati agar tidak disebut plagiat.

“Cara yang kedua, kita dapat mencontek ide dari luar negeri kemudian di modifikasi, “ ujarnya.

Mencontek ide dari luar negeri, bukan berarti kita harus dating ke Negara lain dan mempelajarinya. Kita dapat saja berjalan-jalan ke luar negeri melalui search engine yang telah ada. Internet dapat menjadi sarana bagi seseorang untuk berjalan-jalan ke luar negeri dan mempelajari banyak hal.

Seringkali, ide kreatif juga dapat muncul ketika seorang mengalami desakan. Desakan tersebut dapat diperoleh baik dari luar diri sendiri maupun dalam diri sendiri. Ide kreatif terkadang muncul ketika seseorang “dikejar” oleh deadline. Bagaimana agar kita dapat menetapkan deadline yang telah dibuat?

“Salah satu cara agar seseorang dapat menentukan deadline sendiri adalah dengan berpikiran bahwa besok, hidup kita berakhir. Cara kedua untuk menciptakan kepepet dalam pikiran sendiri adalah dengan membakar plan B kita. Dengan membakar plan B, kita membuat keterdesakan sehingga kita membuat yang terbaik untuk plan A,” ungkap Bong Chandra lebih lanjut.

Menjadi sukses
Siapa sih orang yang tidak ingin menjadi sukses? Setiap orang akan mengharapkan agar dirinya dapat menjadi sukses. Sekarang ini, seringkali ada anggapan bahwa orang yang kreatiflah yang dapat menjadi sukses. Oleh karena itu, banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi lebih kreatif. Namun, seorang yang sukses juga harus memiliki berbagai sifat pendukung adalah tanggung jawab.

“Sikap orang sukses adalah bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Sikap yang bertanggung jawab memberikan banyak solusi untuk kita lebih maju lagi dan lebih sukses,” kata Bong Chandra.

Selain bertnggung jawab, seorang yang sukses juga harus dapat melihat peluang. Ketika kita mensia-siakan peluang maka peluang tersebut akan pergi dari kita. Meskipun demikian, seringkali anak muda merasa bahwa mereka tidak membutuhkan eluang.

“Banyak dari anak muda tidak dapat melihat peluang karena mereka meremehkan peluang tersebut. Dalam artian, banyak orang membuang peluang dalam hidup karena merasa umur mereka masih panjang. Agar anak-anak dapat memanfaatkan setiap peluang, anak-anak harus mengaktifkan sense of urgency. Jadi untuk kita dapat memanfaatkan peluang, kita tidak mengetahui umur kita, bisa jadi besok kita tidak ada. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan setiap peluang yang ada. Ketika kita diam dan tidak bergerak, orang lain akan mengambil jatah kita.”

Tidak hanya meremehkan suatu peluang yang ada, seringkali tantangan terbesar bagi anak muda adalah komitmen. Sebuah komitmen merupakan awal dan tantangan yang terkadang sangat sulit untuk dijalankan. Anak muda sering melalaikan komitmen dan berkompromi dengan keadaan.

“Tantangan buat anak muda untuk mendapat sebuah peluang adalah konsistensi. Banyak orang menyebut ini sebagai semangat soda. Semangat soda adalah semangat yang cuma awalnya aja tapi tidak konsisten. Dalam artian, mereka lakukan ketika mereka mood, ketika mereka tidak mood, mereka tidak lakukan. Komitmen itu beda ama janji. Janji itu dijalankan ketika mereka suka. Komitmen itu dijalankan baik ketika mereka suka atau duka. Jadi ketika mereka sedang bad mood, good mood, mereka harus professional, tetep jalani.”

Hal terakhir yang perlu diperhatikan agar sukses adalah dengan menginvestasikan diri pada hal-hal yang baik dan menjadi beda. Hal-hal yang baik akan mempengaruhi seseorang untuk menjadi lebih baik. Sedangkan menjadi beda adalah dengan tidak mengikuti arus.

“Mereka harus menginvestasikan diri mereka pada hal-hal yang lebih baik, misalkan menginverstasikan diri mereka pada pergaulan yang baik, buku-buku yang dibaca. Orang sukses adalah kaum minoritas. Jadi, untuk dapat menjadi sukses, kita dapat melihat apa yang kebanyakan anak muda lakukan dan lakukanlah sebaliknya. Dengan ini, kita akan menjadi anak muda yang berbeda,” kata Bong.

Pesan terakhir yang disampaikan oleh Bong Chandra bagi anak muda sekarang:
“Jadilah anak muda yang berbeda, jadilah anak muda yang memiliki perbedaan bukan hanya di depan orang lain tetapi pada saat mereka seorang diri. Siapa kita sebenarnya adalah ketika kita sendiri.”