Minggu, 20 Oktober 2013

Hati-hati dengan Jasa Photography

Saya merasa kecewa dengan jasa fotografer dengan nama H20 Photografi atau dikenal juga dengan nama STORY Photography.

Beberapa waktu lalu, saya order jasa photografi tersebut untuk acara tanggal 22 Juni 2013. Awalnya, dia menjanjikan foto akan selesai dalam waktu 2 minggu. Setelah terjadi tawar-menawar, akhirnya kami deal dengan harga yang telah ditentukan dengan 1 album liputan dan bonus yang diberikan. DP pun diminta oleh pihak photography tersebut. Saya pun meminta PO / Purchase Order untuk dikirimkan ke saya melalui email karena kebetulan saya tidak berada di Semarang. Saya pun mengajak bertemu ketika saya pulang ke Semarang untuk melihat album yang dimilikinya.

Hingga tanggal kepulangan saya (16 Juni 2013), PO tidak pernah saya terima sama sekali. Kami pun bertemu beberapa hari sebelum acara pada tanggal 22 Juni 2013 di rumahnya (padahal tempat janjian di rumah saya). Kami pun membicarakan tentang hari H acara saya hingga pemilihan warna cover. Sampai saya mengunjungi rumahnya pun PO tidak diberikan kepada saya.

Pada hari H (Sabtu, 22 Juni 2013) sang fotografer datang sedikit terlambat dengan berbagai alasan. Hal ini masih dapat dimaklumi karena ada berbagai kejadian, meskipun telah membuat panik beberapa orang takut kalau dia tidak datang. Keesokan harinya (foto outdoor sebagai bonus), saya merasa tidak kecewa bahkan mengakui bahwa hasilnya cukup memuaskan untuk saya dan keluarga sehingga saya pun memesan 1 album lagi untuk foto-foto outdoor.

Namun saya merasa kecewa dengan album saya.
1. Album acara yang dijanjikan jadi dalam waktu 2 minggu (6 Juli 2013), baru dikirimkan beberapa hari menjelang Idul Fitri (Agustus) dan kebetulan tidak ada yang menerima sehingga harus dibawa pulang lagi oleh bagian percetakan. Berbagai alasan, mulai dari keluarga yang sakit sehingga belum dapat cek ke bagian percetakan hingga percetakan yang ramai karena menjelang Idul Fitri pun di lontarkan. Saya pun meminta kepastian kapan album itu bisa saya terima.

Saya tunggu dan tunggu. Saya selalu bertanya dan pihak fotografer selalu menjanjikan hari yang tidak pernah dia tepati dengan berbagai macam alasan. Akhirnya, hingga bulan September baru saya mendapatkan album liputan acara 22 Juni 2013. Itupun setelah orang tua saya harus menelpon dan menanyakan.

Namun, album yang dikirimkan pun tidak sesuai dengan pesanan. Mulai dari warna cover yang salah, cetak nama yang salah (nama seharusnya: Harry, di cetak: Herry), hingga hiasan yang tidak tertempel pada tempatnya.

2. Album kedua saya (album outdoor), diakuinya sebagai bonus. Padahal saya telah membayar untuk cetak album sesuai yang diminta oleh pihak fotografer ketika melunasinya. Dan hingga sekarang, album kedua saya belum saya terima. Akhirnya saya pun meminta uang album yang telah saya bayarkan di kembalikan. Dijanjikan, uang akan di transfer kembali pada tanggal 12 Oktober 2013. Namun hingga 13 Oktober 2013, uang tersebut belum dikembalikan kepada saya dengan berbagai alasan. Tanggal 14 Oktober 2013 akhirnya orang tua saya mengambil uang tersebut di rumahnya. Ternyata, uang tersebut dipotong dengan alasan untuk design dan album akan jadi pada hari kamis kemarin (17 Oktober 2013).

Ketika saya dikabari oleh ibu saya (14 Oktober 2013) bahwa uang hanya dikembaliin sebagian dan sederet pembicaraan antara si fotografer dan ibu saya (yang menurut pihak fotografer bahwa ibu saya tidak nyambungan tetapi pihak fotografer tidak berani ditemukan kembali dengan ibu saya untuk menceritakan yang sebenarnya dan menuduh saya menyudutkan serta memfitnahnya), saya pun menghubungi pihak fotografer untuk meminta uang saya kembali seutuhnya. Ketika album selesai, pembayaran pun akan dilakukan kembali. Setelah terjadi adu mulut, si fotografer pun berjanji akan mengembalikan uang saya, maksimal hari rabu (16 Oktober 2013) jam 11 malam. Ternyata, hingga sekarang, uang tidak di transfer kembali dan album pun tidak dikirim sesuai yang dijanjikan (Kamis, 17 Oktober 2013).

Saya sudah tidak tau lagi bagaimana harus meminta apa yang harusnya menjadi milik saya. Baik sisa uang maupun album, tidak ada yang saya terima hingga hari ini.

Kamis, 26 September 2013

Menunggumu

Hari demi hari pun berlalu, namun sering kali rasa ini tak dapat ditahan..
Jam demi jam pun berlalu, namun sering kali air mata ini tak dapat dibendung..
Menit demi menit pun berlalu, namun sering kali kegundahan ini tak dapat diredam..

Dari kesemuaannya itu, aku cuma tau untuk selalu menunggumu. Menunggumu dengan sabar untuk kembali.
Menunggumu dengan sabar sampai kau tidak akan pergi lagi..

Menunggumu

Hari demi hari pun berlalu, namun sering kali rasa ini tak dapat ditahan..
Jam demi jam pun berlalu, namun sering kali air mata ini tak dapat dibendung..
Menit demi menit pun berlalu, namun sering kali kegundahan ini tak dapat diredam..

Dari kesemuaannya itu, aku cuma tau untuk selalu menunggumu. Menunggumu dengan sabar untuk kembali.
Menunggumu dengan sabar sampai kau tidak akan pergi lagi..

Menunggumu

Hari demi hari pun berlalu, namun sering kali rasa ini tak dapat ditahan..
Jam demi jam pun berlalu, namun sering kali air mata ini tak dapat dibendung..
Menit demi menit pun berlalu, namun sering kali kegundahan ini tak dapat diredam..

Dari kesemuaannya itu, aku cuma tau untuk selalu menunggumu. Menunggumu dengan sabar untuk kembali.
Menunggumu dengan sabar sampai kau tidak akan pergi lagi..

Menunggumu

Hari demi hari pun berlalu, namun sering kali rasa ini tak dapat ditahan..
Jam demi jam pun berlalu, namun sering kali air mata ini tak dapat dibendung..
Menit demi menit pun berlalu, namun sering kali kegundahan ini tak dapat diredam..

Dari kesemuaannya itu, aku cuma tau untuk selalu menunggumu. Menunggumu dengan sabar untuk kembali.
Menunggumu dengan sabar sampai kau tidak akan pergi lagi..

Menunggumu

Hari demi hari pun berlalu, namun sering kali rasa ini tak dapat ditahan..
Jam demi jam pun berlalu, namun sering kali air mata ini tak dapat dibendung..
Menit demi menit pun berlalu, namun sering kali kegundahan ini tak dapat diredam..

Dari kesemuaannya itu, aku cuma tau untuk selalu menunggumu. Menunggumu dengan sabar untuk kembali.
Menunggumu dengan sabar sampai kau tidak akan pergi lagi..

Menunggumu

Hari demi hari pun berlalu, namun sering kali rasa ini tak dapat ditahan..
Jam demi jam pun berlalu, namun sering kali air mata ini tak dapat dibendung..
Menit demi menit pun berlalu, namun sering kali kegundahan ini tak dapat diredam..

Dari kesemuaannya itu, aku cuma tau untuk selalu menunggumu. Menunggumu dengan sabar untuk kembali.
Menunggumu dengan sabar sampai kau tidak akan pergi lagi..

Menunggu

Hari demi hari pun berlalu, namun sering kali rasa ini tak dapat ditahan..
Jam demi jam pun berlalu, namun sering kali air mata ini tak dapat dibendung..
Menit demi menit pun berlalu, namun sering kali kegundahan ini tak dapat diredam..

Dari kesemuaannya itu, aku cuma tau untuk selalu menunggumu. Menunggumu dengan sabar untuk kembali.
Menunggumu dengan sabar sampai kau tidak akan pergi lagi..

Menunggu

Hari demi hari pun berlalu, namun sering kali rasa ini tak dapat ditahan..
Jam demi jam pun berlalu, namun sering kali air mata ini tak dapat dibendung..
Menit demi menit pun berlalu, namun sering kali kegundahan ini tak dapat diredam..

Dari kesemuaannya itu, aku cuma tau untuk selalu menunggumu. Menunggumu dengan sabar untuk kembali.
Menunggumu dengan sabar sampai kau tidak akan pergi lagi..

Tulisan ini..

Aku ingin menuliskan sebuah kisah untukmu.. Sebuah kisah yang akan menjadi cerita antara dua orang manusia..

Aku ingin menuliskan sebuah kisah untukmu.. Sebuah kisah tentang seorang yang selalu terlihat kuat namun ternyata sangat rapuh, serapuh kertas yang telah basah oelh riak-riak kehidupan..

Aku ingin menuliskan sebuah kisah untukmu.. Sebuah kisah yang menceritakan sebuah pengharapan akan segera berlalunya sebuah penantian..

Aku ingin menuliskan sebuah kisah untukmu.. Sebuah kisah cerita cinta dimana aku selalu menantimu kembali dengan segenap rasa yang ada..

Ketakutan

Hingga kini, mata ini masih sulit untuk memejam.. Tiap kali berusaha memejamkan mata, selalu bayang2 kehampaan ada dimataku. Ketakutan, kesendirian, dan kesepian selalu menghantui.. Aku takut meninggalkan semua kenyamanan ini.. Aku tidak siap untuk pergi dan menghampiri kesendirianku.. Aku merasa kecil dan tidak bisa melakukan apa-apa selain mengulur waktu. Namun, sepertinya sang waktu ingin cepat berlalu dan memasukkanku kepada kesendirianku lagi..

Aku takut..

Jumat, 30 Agustus 2013

Marah

Kalau boleh marah, rasanya pengen marah kepada Tuhan karena semua ini harus terjadi.
Kalau boleh marah, rasanya pengen marah kepada keadaan karena hal ini harus terjadi.
Kalau boleh marah, rasanya pengen marah kepada kenyataan karena kejadian ini harus terjadi.
Namun, semua tetap akan terjadi kan?
Namun, semua tetap akan terlaksana kan?
Namun, semua tetap akan berlangsung kan?
Tapi bisakah ini direlakan?
Tapi bisakah ini diikhlaskan?
Tapi bisakah melapangkan dada?

Senin, 15 Juli 2013

Belajar

Belajar adalah proses yang berlangsung terus menerus dalam hidup. Sejak masa kanak-kanak, kita sudah mulai belajar tentang banyak hal. Dimulai dari belajar mengenal lingkungan, belajar berjalan, belajar bicara, sampai akhirnya kita harus memasuki kehidupan sekolah.

Namun, ternyata pembelajaran tidak berhenti ketika kita telah menyelesaikan satu fase dalam hidup tersebut. Kita masih dihadapkan banyak pembelajaran lain dalam hidup setelahnya. Kita mulai belajar yang namanya dunia sesungguhnya, dimana kita dituntut untuk profesional dalam bekerja, dan masih banyak lagi.

Salah satu pembelajaran dalam hidup ini adalah belajar mengikhlaskan seseorang untuk pergi dalam waktu cukup lama dalam kehidupan kita. Kita harus belajar merelakannya pergi untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik. Masa depan bersama.

Mudahkah? Sulit dan sangat sulit. Namun, ketika itu harus terjadi dan untuk kebaikan bersama, kenapa tidak?

Sakit? Sangat sakit. Namun, apa mau dikata kembali? Semua untuk kita bersama juga.

Setelah kita dapat melewati sedikit pembelajaran dari hidup tersebut, di depan mata akan ada banyak pembelajaran-pembelajaran yang lainnya. Belajar tentang kehidupan akan berakhir ketika kita telah menyelesaikan semua fase dalam hidup kita.

Kamis, 11 Juli 2013

Menikah dan Pernikahan

"Pernikahan itu bukan cepat-cepatan. Pernikahan itu lama-lamaan. Seberapa lama Anda dapat mempertahankannya." -Hitam Putih-

Menikah adalah sebuah komitmen untuk hidup bersama selamanya. Menikah adalah sebuah keputusan yang diambil bukan karena paksaan dari pihak lain. Keputusan ini haruslah diambil bukan berdasarkan "nafsu" semata.

Menikah membutuhkan sebuah kematangan secara fisik dan mental. Mengapa? Karena setelah menikah, sepasang manusia ini akan keluar dari rumahnya dan membentuk sebuah keluarga sendiri yang lebih sering diumpakan sebagai bahtera.

Pada masa kini, kita sering mendengar anak-anak dengan umur belasan tahun sudah menikah. Apakah mereka telah memiliki kematangan secara mental? Bagaimana mereka menghadapi suatu permasalahan yang cukup berat? Apakah mereka telah siap?

Menikah bukanlah seperti halnya berpacaran yang jika tidak cocok dapat berpisah dengan mudahnya dan mencari seseorang yang lain. Menikah itu hanya sekali untuk selamanya. Meskipun dapat bercerai, tetapi apakah itu adalah suatu penyelesaian? Menyelesaikan masalah dengan perceraian dapat menimbulkan masalah baru. Dan hal ini membuktikan bahwa seseorang itu belum layak untuk menikah.

Pernikahan adalah sebuah upacara yang diadakan untuk memberitahukan bahwa sepasang manusia telah menikah. Pernikahan dapat dibuat semeriah apapun semampu kita. Namun apabila semua tabungan habis hanya untuk sebuah acara sehari, apakah itu layak?

Thing again. Stop pernikahan dini! Belajar dan bekerjalah untuk meraih masa depan yang lebih baik dan bahagia.

Rabu, 03 Juli 2013

Sebuah Penantian

Pagi ini, tiba-tiba telpon pun berdering. Terkejut? Pasti! Siapa yang menelpon sepagi ini. Ingin rasanya tak ku hiraukan telpon yang berdering itu. Ini belum jam kerjaku! Ini masih terlalu pagi untuk aku bekerja. Namun, aku paksakan juga untuk mengangkat telpon itu. Ternyata benar, dari bos di kantor.

"Ya, halo." sapaku kala itu.

"Kamu nanti gantikan saja untuk meeting jam 11 di kantor pusat ya. Jangan lupa. Kita mau ngomongi untuk acara besok. Kamu besok juga harus hadir menggantikan saja," kata orang di seberang telpon.

"Oke." jawabku sambil melirik jam di laptopku.

Oke, aku harus bergegas sekarang. Sudah tidak ada waktu. Perjalananku masih panjang dan aku tidak mau terlambat. Memalukan kantor saja kalau aku harus terlambat karena kurang persiapan waktu. Akhirnya, taxi pun ku hubungi agar dapat mengantarku hingga ke tujuan. Semua persiapan pun kulakukan supaya aku dapat bergegas berangkat.

"Oke, siap! Tinggal menunggu taxi." kataku dalam hati. Semoga hari ini sesuai rencana, jangan seperti kemarin.

Tak berapa lama, aku memutuskan untuk menunggu taxiku datang di bawah. Ternyata taxi ku sudah datang dan menunggu. Aku pun segera berbegas untuk berlalu dari tempat tinggalku. Setelah berpamitan dan mengucapkan terima kasih kepada security yang membukakan pintu, aku dan taxiku pun berlalu.

"Akh, perjalanan yang panjang dan melelahkan." kataku dalam hati sambil menguap.

Aku pun terus memperhatikan jalan yang dilalui oleh taxiku. Mungkin karena belum pernah melewatinya, aku pun bingung dan hendak bertanya. Namun dorongan itu tidak pernah kulakukan. Terus terang, aku malas berurusan dengan supir taxi ini. Aku menganggapnya kurang tau jalan. Aku sendiri pun tidak terlalu mengetahui jalan-jalan menuju kantor pusat. Ya sudah, biarkanlah dia dengan jalannya.

60 menit kemudian, taxiku pun sampai di tempat tujuan. Aku pun turun dan mengucapkan terima kasih. Waktu masih menunjukkan jam 10 lebih-lebih sedikit. Masih belum terlambat datang ke rapat kali ini. Aku senang karena tidak terlambat. Namun, yang aku terima ternyata lebih mengejutkan.

"Rapatnya dimulai setelah jam 1 ya, mbak." kata receptionist yang menerimaku.

"APAAAAA?????" kaget dan tidak dapat berkata apa-apa, itulah yang dapat kulakukan. Akhirnya, aku hanya dapat menanti dan menanti.
Sebuah penantian waktu hingga beberapa jam mendatang.

Membunuh Waktu

Waktu berjalan seiring dengan naluri yang berlalu.
Waktu berlalu selayaknya dia berjalan.
Manusia seringkali mengejar waktu
Ingin menguasai waktu.
Bahkan tidak jarang manusia ingin menaklukkan waktu.

Namun, siapa manusia?
Siapa yang dapat membunuh sang waktu?
Waktu berlalu dengan jalannya sendiri.
Waktu berjalan dengan harapnya sendiri.

Manusia hanya makhluk kecil.
Manusia tidak dapat dibandingkan dengan sang waktu.
Manusia tidak dapat membunuh waktu.
Manusia hanya dapat membuang waktu.
Atau memanfaatkannya dengan maksimal.

Siapa manusia?
Siapa yang dapat membunuh sang waktu?
Waktu berlalu tanpa mengenal sekelilingnya
Waktu berjalan tanpa mengenal lelah.

Jumat, 28 Juni 2013

Arti Sebuah "Persahabatan"

"Friendship isn’t a big thing – it’s a million little things." -Author Unknown-

"If you have good friends, no matter how much life is sucking, they can make you laugh." -P.C. Cast-

"We need old friends to help us grow old and new friends to help us stay young" -Letty Cottin Pogrebin-


Memiliki teman memang merupakan suatu hal yang sangat berharga dalam hidup. Memiliki banyak teman merupakan suatu anugrah yang tak pernah tergantikan. Namun, memiliki sahabat, lebih berharga daripada apapun.

Teman dapat saja datang dan pergi dalam hidup. Teman, bisa saja ada pada saat-saat mereka membutuhkan pertolongan kita. Namun, sahabat lebih daripada itu.

Seorang sahabat, rela menyediakan waktunya ketika kita sedang membutuhkan bahunya. Seorang sahabat juga rela menyediakan telinganya ketika kita sedang mengeluh. Bahkan seorang sahabat merelakan mulutnya untuk menasehati ketika kita sedang "salah jalan".

Seorang sahabat yang baik, tidak hanya meng-iya-kan apa yang kita inginkan. Mereka dapat memberikan saran dan masukan agar kita tidak salah langkah. Meskipun seringkali menyakitkan, seorang sahabat yang baik tidak berniat untuk menyesatkan kita. Mereka memberikan pandangan yang lain tentang suatu hal agar kita memiliki pemikiran yang lain.

Jadi, bersyukurlah ketika kita memiliki seorang sahabat, bahkan lebih.

Jumat, 14 Juni 2013

Awal dan Akhir

Disadari atau tidak, setiap ada awal selalu akan ada akhir. Setiap ada pertemuan, pasti akan ada perpisahan di ujung jalan. Setiap ada kebersamaan, pasti akan ada akhir dari kebersamaan tersebut. Demikianlah semuah kehidupan yang akan dijalani.

Ingin selalu bersama dan tidak berpisah? Pasti semua orang menginginkan hal tersebut. Namun, apakah gunanya kenangan apabila selalu bersama? Kita tetap bisa mengulang moment setiap saat apabila masih bersama. Oleh karena itu, sekira akhir dan kenangan diciptakan agar kita tidak merasa sedih apabila kebersamaan itu berakhir.

Hal ini tidak hanya terjadi pasa sebuah hubungan yang melibatkan perasaan pada dua orang saja. Dalam hubungan pertemanan dan persahabatan pun akan terjadi hal-hal ini. Paling mudah diingat adalah sebuah perpisahan apabila kita telah menyelesaikan suatu study. Pasti kita akan terpencar-pencar dan mendapatkan teman dan kehidupan yang baru yang belum tentu bersama dengan teman-teman dekat kita. Nah, oleh karena itu, kenangan ini ada agar kita tidak melupakan satu sama lainnya.



Jumat, 07 Juni 2013

Kamu

Sudah lama kita tak bersua. Sudah sangat lama kita tak berjumpa. Terakhir kali, hanya komunikasi melalui dunia maya yang dilakukan. Mungkin memang sudah tidak ada dendam dan sakit hati lagi diantara kita. Mungkin hanya sedikit kenangan yang masih ada, itu pun mungkin telah tipis karena telah sangat lama berlalu.

Bagi banyak orang, mungkin aku sudah melupakanmu. Itu memang benar. Aku melupakan kita karena kehadirannya disisiku. Kehadirannya yang membawa banyak sekali perubahan untuk aku. Kehadirannya yang menghapus kamu dari benakku. Namun, apakah aku yang meninggalkanmu? Sepertinya begitu! Tapi kenyataannya? Sudah lebih dahulu kamu yang meninggalkan aku hanya karena teman-temanmu.

Lalu mengapa aku yang harus disalahkan karena perpisahan kita? Karena banyak perbedaan diantara kitakah? Atau karena "jurang pemisah" aku dan kamu? Hanya kamu yang bisa menjawabnya! Hanya kamu yang mengerti jawaban atas semuanya itu!

Seringkali aku ditegur oleh beberapa pihak untuk memaafkan dan mendoakanmu. Tapi itu juga sudah aku lakukan. Memaafkanmu, meskipun sulit  tapi itu sudah terjadi. Mendoakanmu untuk mendapatkan yang terbaik juga sudah dapat aku lakukan. Lalu mau apalagi? Haruskah aku kembali padamu hanya karena perkataan pihak lain? Maaf, aku tidak bisa! Aku sudah menemukan dan mendapatkan seseorang yang baik dan terbaik buat aku.

Harapku hanya satu. Carilah yang terbaik bagimu sendiri. Jangan meminta orang lain untuk selalu menasehatiku akan kamu. Ini pilihan kita. Ini jalan kita masing-masing.

Terima kasih untuk segala kenangan yang pernah kau berikan padaku.

Sebuah Engagement

Seringkali kita mendengar orang-orang sedang merencanakan sebuah pesta. Entah itu pesta pernikahan, pesta ulang tahun anak, dan masih banyak lagi. Namun ternyata, sebuah pesta kecil sekalipun memilki perencanaan yang tidak mudah. Berbagai hal harus kita perhatikan secara detail.

Menurut pengalaman, pesta kecil seperti engagement yang hanya akan dihadiri oleh sekitar 50 orang saja, membutuhkan suatu perencanaan yang matang. 3 bulan lamanya acara ini dipersiapkan. Mulai dari mempersiapkan tanggal, membeli kemeja untuk cowok, mencari model dress untuk cewek, mencari restaurant, dan lain sebagainya. Sulit? Pasti! Bingung? Jelas!

Kesannya terburu-buru sekali ya? Namun memang itulah yang terjadi. Buru-buru? Iya, kami memang buru-buru karena beberapa bulan kemudian, cowok saya akan melanjutkan s2 di Taiwan. Kenapa 3 bulan? Karena hanya pada bulan itulah terdapat tanggal yang sesuai dengan keinginan semua pihak.

Lalu, hal pertama apa yang harus disiapkan ya? Tanggal! Tanggal adalah hal pertama yang harus dibicarakan bersama pasangan dan keluarga. Kenapa tanggal? Tanpa tanggal, kita tidak akan dapat menentukan hal yang lainnya. Restaurant yang akan dipilih pasti akan menanyakan tanggal. Apabila akan menyewa fotografer, mereka juga pasti akan menanyakan tanggal. Jadi, tanggal adalah hal terpenting yang harus disiapkan pertama.

Setelah tanggal selesai dibicarakan, pihak cewek dapat mulai mencari restaurant yang akan digunakan dan pihak cowok mempersiapkan seserahan yang diminta. Mencari restaurant dan seserahan jangan dikira mudah. Banyak restaurant yang menawarkan menu dan paket special. Oleh karena itu, pihak cewek harus pintar-pintar memilih tempat yang nyaman dan menunya disukai oleh semua pihak. Sedangkan pihak cowok, harus pintar-pintar menyesuaikan harga seserahan dengan budget yang dimiliki.

Lalu, jasa fotografer profesional juga harus dicari. Disadari atau tidak, jasa seperti ini sangat banyak yang menawarkan. Nah, sesuaikan budget yang dimiliki, hasil foto yang disukai, dan album yang diingini ya. Jadi, jangan asal sembarangan memilih. Kalian juga bisa kok meminta rekomendasi dari teman untuk jasa fotografer yang bagus.

Hal utama yang terakhir adalah menentukan make up dan gaun. Kalian bisa mendatangi seorang penjahit untuk membuat gaun yang diinginkan atau membelinya jadi. Mudah, bukan? Tentu saja mudah kalau kalian sudah tau seperti apa model yang diinginkan tetapi apabila belum? Tentu ini akan menjadi suatu awal yang cukup panjang. Nah, yang harus kalian pastikan adalah ukurannya ketika fitting. Jangan ragu untuk mengatakan keluhan pada penjahit yang menangani pakaian Anda.

Ternyata pesta kecil saja membutuhkan persiapan yang cukup matang, bukan? Belum lagi hal-hal kecil yang seringkali tidak kita sadari, seperti warna pita kursi, tamu siapa saja yang akan hadir, dan lain sebagainya. Saran saya, bagi kalian yang mau membuat suatu acara, sekecil apapun acara tersebut, jangan lupa untuk membuat detail sekecil-kecilnya.