Selasa, 29 April 2014

Himpitan dan Tekanan

Taukah kalian bagaimana rasanya dihimpit? Tahukah kalian bagaimana rasanya ditekan? Bagi kalian yang pernah merasakan dihimpit dan ditekan oleh pekerjaan, tugas, atau bahkan atasan, itu artinya kalian belum benar-benar merasakan himpitan dan tekanan. Mengapa demiakian? Karena himpitan dan tekanan yang dimaksud disini adalah ketika dimana kalian benar-benar tidak dapat berbuat apa-apa dan dipaksa untuk menyerah oleh tangan-tangan Yang Maha Kuasa.

Tekanan pertama yang belakangan aku rasakan adalah ketika aku kehilangan pekerjaan. Mungkin inilah bayaran yang harus aku terima untuk menukar cita-citaku. Sakit? Pasti karena inilah pekerjaan yang sangat mengasikkan. Namun ketika disuru memilih, pastilah aku akan memperjuangkan cita-citaku. Memang pada saat ini pekerjaanku tidak benar-benar hilang, tetapi aku harus menyerahkan kepada orang lain untuk beberapa saat. Tidak rela? Pastinya. Karena aku merasa mampu mengerjakan ini.

Tekanan kedua adalah ketika aku benar-benar menjadi seorang jobless dan tidak tahu harus dibawa kemana masa depanku. Ketika aku benar-benar sudah tidak memiliki pekerjaan. Ketika aku sudah tidak bisa mundur untuk berlindung dibawah ketiak orang tua. Saat-saat ini, ingin rasanya aku kembali menjadi seorang anak yang seolah tanpa beban hidup dan tidak perlu memikirkan "besok harus makan apa". Kali ini benar-benar sudah tidak tahu harus berbuat apa dan apa yang akan terjadi esok. Mau teriak pun sudah tidak bisa. Rasanya, bernafas pun sangat sulit dilakukan.

Tekanan ketiga adalah ketika terdengar kabar bahwa perusahaan tempatnya bekerja sudah tidak sanggup membayar beasiswanya. Bingung? Tentu. Marah? Sangat. Panik? Tidak perlu ditanya. Bagaimana dia bisa bertahan jika beasiswanya tidak dibayar? Bagaimana dengan rencana kami selanjutnya?

Ketiga tekanan yang datang bersamaan. Bisakah kalian bayangkan apa yang bisa aku rasakan? Bisakah kalian bayangkan bagaimana sesaknya nafas ini? Namun disini aku pun belajar bahwa tangan-tangan Yang Maha Kuasa akan bekerja diatas ketidakmampuan anak-Nya.