Rabu, 03 Juli 2013

Sebuah Penantian

Pagi ini, tiba-tiba telpon pun berdering. Terkejut? Pasti! Siapa yang menelpon sepagi ini. Ingin rasanya tak ku hiraukan telpon yang berdering itu. Ini belum jam kerjaku! Ini masih terlalu pagi untuk aku bekerja. Namun, aku paksakan juga untuk mengangkat telpon itu. Ternyata benar, dari bos di kantor.

"Ya, halo." sapaku kala itu.

"Kamu nanti gantikan saja untuk meeting jam 11 di kantor pusat ya. Jangan lupa. Kita mau ngomongi untuk acara besok. Kamu besok juga harus hadir menggantikan saja," kata orang di seberang telpon.

"Oke." jawabku sambil melirik jam di laptopku.

Oke, aku harus bergegas sekarang. Sudah tidak ada waktu. Perjalananku masih panjang dan aku tidak mau terlambat. Memalukan kantor saja kalau aku harus terlambat karena kurang persiapan waktu. Akhirnya, taxi pun ku hubungi agar dapat mengantarku hingga ke tujuan. Semua persiapan pun kulakukan supaya aku dapat bergegas berangkat.

"Oke, siap! Tinggal menunggu taxi." kataku dalam hati. Semoga hari ini sesuai rencana, jangan seperti kemarin.

Tak berapa lama, aku memutuskan untuk menunggu taxiku datang di bawah. Ternyata taxi ku sudah datang dan menunggu. Aku pun segera berbegas untuk berlalu dari tempat tinggalku. Setelah berpamitan dan mengucapkan terima kasih kepada security yang membukakan pintu, aku dan taxiku pun berlalu.

"Akh, perjalanan yang panjang dan melelahkan." kataku dalam hati sambil menguap.

Aku pun terus memperhatikan jalan yang dilalui oleh taxiku. Mungkin karena belum pernah melewatinya, aku pun bingung dan hendak bertanya. Namun dorongan itu tidak pernah kulakukan. Terus terang, aku malas berurusan dengan supir taxi ini. Aku menganggapnya kurang tau jalan. Aku sendiri pun tidak terlalu mengetahui jalan-jalan menuju kantor pusat. Ya sudah, biarkanlah dia dengan jalannya.

60 menit kemudian, taxiku pun sampai di tempat tujuan. Aku pun turun dan mengucapkan terima kasih. Waktu masih menunjukkan jam 10 lebih-lebih sedikit. Masih belum terlambat datang ke rapat kali ini. Aku senang karena tidak terlambat. Namun, yang aku terima ternyata lebih mengejutkan.

"Rapatnya dimulai setelah jam 1 ya, mbak." kata receptionist yang menerimaku.

"APAAAAA?????" kaget dan tidak dapat berkata apa-apa, itulah yang dapat kulakukan. Akhirnya, aku hanya dapat menanti dan menanti.
Sebuah penantian waktu hingga beberapa jam mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar