Kamis, 12 Mei 2011

Melakukan yang Lebih Baik

Seringkali kita merasa iri ketika melihat orang lain yang melakukan kecurangan lebih sukses dari pada kita.
Seringkali kita merasa tidak suka ketika melihat orang lain yang "menjilat" atasan lebih sukses dari pada kita.
Seringkali kita merasa emosi ketika orang lain yang menghalalkan segala cara lebih sukses dari pada kita.

Berbagai macam rasa berkecamuk dalam diri kita melihat orang yang mendapatkan keberhasilan dengan kecurangan. Bahkan tidak jarang kita ingin mengikuti cara mereka agar dapat cepat memperoleh keberhasilan yang sama. Namun apakah hal itu dapat dibenarkan?

A : Kok lu bisa bisa sih? Emang apa yang lu lakuin?
B : Yah biasalah, kayak gak tau aja..
A : Dih curang sekali..
B : yang penting berhasil kan?
A : ............

Rasa iri, jengkel, tidak terima mungkin menjadi salah satu ungkapan yang wajar kita rasakan. Terlebih karena orang yang berhasil itu menggunakan cara curang atau tidak sepantasnya. Namun, apakah kita harus menjadi sama dengan mereka? Tidakkah kita bisa menjadi lebih benar dari mereka dengan melakukan hal sesuai peraturan? Ataukah memang kita mau disamakan dengan orang-orang yang melakukan kecurangan?

Jangan melihat orang lain ketika kita dapat melakukan suatu hal dengan jalan yang benar. Biarpun semua orang di sekeliling Anda berjalan di jalan yang salah, ada baiknya untuk tidak mengikuti.

"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2)

"Dalam menjalankan sebuah usaha, memang kita berusaha mencari keuntungan. Akan tetapi, anak Tuhan harus melakukannya dengan cara yang jujur dan menjadi berkat. Sebab, Tuhan jijik terhadap praktik-praktik curang. Bahkan, hukum juga memandang kecurangan sebagai pelanggaran. Dalam etika dunia usaha pun, meski mungkin sempat mendapat untung lebih besar, mereka yang suka menipu akhirnya akan ditinggalkan para pelanggan. Jadi, jalankanlah setiap usaha kita dengan jujur. Dan, jadilah berkat lewat cara kita menjalankan usaha.
TAK ADA GUNA CURANG DEMI MENDAPAT KEUNTUNGAN SEBAB SESUDAHNYA HATI KITA TAK AKAN TENTERAM" (http://saatteduh.wordpress.com/2011/05/12/curang/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar