Rabu, 21 Juli 2010

Mudik Bersama Keluarga

Tanpa terasa, lebaran tinggal sebentar lagi. Setahun lagi telah dilewati oleh masyarakat Muslim. Kini, hampir tibalah saat untuk kembali bersilaturahmi, bermaaf-maafan, dan berkumpul bersama keluarga yang telah jarang dapat dilakukan.

Dalam memperingari hari lebaran, pastilah terdapat tradisi mudik. Tradisi di mana seseorang pulang ke daerah asalnya, berkumpul bersama keluraga dan orang tua tercinta. Mudik telah menjadi suatu kebudayaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia, masyarakat yang lebih mementingkan kebersamaan.

Meskipun demikian, sering kali bagi keluarga muda yang memiliki anak balita, mudik menjadi lebih sulit. Hal itu sering kali disebabkan karena anak yang sering "rewel" ketika perjalanan jauh. Namun, ketika anak telah remaja dan dewasa, kesulitan itu pun seakan tidak berkurang. Anak yang lebih senang berkumpul dengan teman-teman, fasilitas yang tersedia di kampung halaman, sering kali menjadi alasan bagi anak untuk ikut mudik.

Untuk menyiasati hal tersebut, ada beberapa tips yang dapat dilakukan oleh anggota keluarga:
1. Menjalin komunikasi dengan efektif sesama anggota keluarga
Dalam merencanakan sesuatu, komunikasi haruslah dilaksanakan secara efektif. Ada baiknya, anak-anak pun ikut terlibat untuk menyampaikan pendapat. Dengan adanya komunikasi yang baik, maka anak-anak tidak akan merasa terpaksa "mengikuti kemauan orang tua".

Komunikasi yang baik juga dapat menghindarkan pasangan dari pertengkaran, terlebih bagi mereka yang memiliki kampung halaman berbeda. Perlu diingat, bahwa setiap orang memiliki keinginan tersendiri untuk mengunjungi kampung halamannya. Oleh karena itu, tempat tujuan beserta waktu perlu dikomunikasikan dengan baik.

2. Perencanaan yang matang
Selain menjalin komunikasi yang baik, perencanaan yang perlu dilakukan pun harus benar-benar baik juga. Perencanaan yang kurang baik, juga dapat menimbulkan pertengkaran karena kesalahpahaman. Perencanaan ini, dapat dimulai dengan merencanakan tempat tujuan dan waktu berkunjung (kapan akan berangkat, berapa lama, dll). Tentu saja dalam merencanakan sesuatu, seluruh anggota keluarga sebaiknya ikut terlibat.

Setelah perencanaan disusun, jangan lupa untuk melakukan persiapan. Mulai dari persiapan perlengkapan, materi, dan fisik. Persiapan dapat dilakukan dengan baik apabila perencanaan pun dilakukan dengan baik.

Nah, sekiranya tidak sulit untuk membuat mudik menjadi sesuatu yang menyenangkan. Anak-anak tidak "rewel" dan semua dapat terlaksana dengan baik pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar