Jumat, 23 Juli 2010

Yang Berpendidikan, Yang Tidak Berpengetahuan

Bunyi suara mobil memecah kesunyian. Klakson para kendaraan pun bersahut-sahutan. Belum terhitung suara mesin dan debu yang berlomba-lomba untuk mencapai tempat tujuan lebih cepat. Itulah suatu gambaran realitas yang ada.

Pejalan kaki mencoba untuk menyeberang jalan, menunggu setiap mobil untuk berhenti, dan memberinya waktu berjalan. Pertigaan memang bukan jalan yang bersahabat bagi penyeberang jalan. Kendaraan dapat berlalu-lalang dari arah mana saja. Namun apakah gunanya lampu rambu-rambu? Mereka dipasang tentu saja untuk mentertibkan kendaraan yang akan lewat.

Bagaimanakah jika lampu itu dilanggar?

Banyak orang berpikir, penyebab kemacetan terutama adalah para tukang angkot yang suka menaikkan dan menurunkan penumpang di mana saja. Penyebab lain adalah tukang ojek yang suka menanti penumpang di pinggir-pinggir jalan. Namun pernahkah kita berpikir kalau ternyata yang melanggar lampu rambu-rambu adalah orang yang katanya berpendidikan? Pernahkah hal itu terlintas di benak dan pikiran kita?

Jika kita amati di berbagai jalan besar kota Jakarta, ibu kota negara Indonesia, banyak terdapat kendaraan pribadi milik orang-orang berpendidikan. Kendaraan-kendaraan pribadi yang baik dikemudikan oleh supir maupun oleh pemiliknya sendiri.

Apakah mereka mematuhi peraturan lalu lintas? Terkadang, mereka dapat dikatakan lebih tidak berpengetahuan dibandingkan mereka yang dikatakan tidak berpendidikan. Mengapa demikian? Mereka menerobos lampu merah, yang menyatakan berhenti. Apakah itu adalah contoh perbuatan orang berpendidikan? Mereka membunyikan klakson mobil lebih keras dibandingkan mereka yang dikatakan tidak berpendidikan ketika macet. Apakah mereka berpikir kalau semua orang juga tidak menghendaki kemacetan? Dan kebisingan yang mereka timbulkan dapat memicu emosi seseorang, tahukah mereka?

Berbagai tindakan yang dapat dikatakan "tidak berpendidikan", dilakukan oleh orang-orang yang mengaku berpendidikan. Jadi, pada dasarnya, manakah yang berpendidikan dan manakah yang tidak? Tergolong orang yang manakah anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar